Assalamu’alaikum wr. Wb. Selamat malam teman-teman. Semoga di malam yang cerah ini, anda semua bisa tidur terlelap dan meninggalkan tul...

Iki Artikel, Ojo Diwoco Gih!!

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Selamat malam teman-teman. Semoga di malam yang cerah ini, anda semua bisa tidur terlelap dan meninggalkan tulisan saya yang gak jelas ini.
            Menulis itu sebenarnya mudah, anak belum sekolah, anak playgroup, anak TK, anak SD, sampai anak yang sudah tua yang sudah bergelar Prof. Dr. dr. Ir. H. (alm) sutoyo sanupatri S.S, M.hum, M.Pd, MLM (nama samaran) pasti bisa menulis. Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka bisa menggoreskan tinta ke lembaran kertas kosong. Tapi, kenapa untuk menulis apa yang tidak ditugaskan itu susah ya, bahkan orang sekuat apapun fisiknya, kalau disuruh menulis yang bukan ditugaskan, misalnya: Ngeblog, ngewordpress, ngenulis, ngeFB, ngemeng epeh ae, pasti tidak akan bisa kalau tidak terbiasa. Nah, kuncinya berarti adalah terbiasa. Tapi bagaimana untuk bisa menjadi terbiasa ya? Dipaksa dong yang jelas, dipaksa dengan cara seperti apa? Pertanyaan bagus, untuk menjawab pertanyaan bagus ini, saya punya jawaban bagus juga yang ditulis oleh orang yang masih proses menuju bagus. Jawabannya adalah, ikut aksi  ‘Nulis Random’, mulai 1 Juni 2015 sampai 30 Juni 2015. Melalui aksi ini, kita bisa nulis apa saja, entah itu satu kalimat, dua kalimat, satu paragraph, satu kata. Suakkarepmu wes, yang penting setiap hari nulis dan post di Notes FB, di wordpress, di Blogspot, di Mig33, di MIRC. Sembaraaang.
Menulis yang tadinya susah akan menjadi ringan jika dipaksa untuk menulis, jangan menulis yang berat-berat dulu bobotnya, utek e ra kuat mengko, pelan-pelan dulu aja, nulis tentang pengalaman, curhat tentang pacar, curhat tentang suami, curhat tentang istri, curhat tentang cicit kalian, terserah deh yang penting dalam bentuk tulisan, jangan bentuk grafik atau gambar, apalagi powerpoint. Jadi diharapkan bagi kita semua untuk mulai menulis, mumpung ada aksi Nulis Random nih, yuk kita latih kebiasaan menulis supaya nanti kita bisa menciptakan karya yang bisa dikenang.
Mungkin ada yang beranggapan, kenapa harus menulis? Apa spesialnya menulis? Kok gak menggambar saja. ‘Gud kuesion’, saya menjawab dengan ilustrasi aja. Nih ilustrasinya: “Negara Indonesia merdeka itu karena Pak Soekarno dan Pak Hatta membacakan ‘Teks´ proklamasi, teks itu isinya tulisan.”
Nah berarti Nulis itu penting, kenapa Pak Soekarno gak bikin powerpoint aja pas hari kemerdekaan? Kenapa gak gambar di buku gambar aja pas deklarasi kemerdekaan? Kok mereka membaca tulisan NASKAH proklamasi? Berarti penting kan nulis itu. Dan akhirnya teks proklamasi yang penuh coretan-coretan itu masih disimpan hingga sekarang, bernilai mahal, iyo to? Bukan hanya teks proklamasi saja, Al-Qur’an dan kutab suci lain juga bentuknya tekstual, UUD bentuknya tekstual, novel, dan buanyak ilakes contoh karya tekstual yang lain. Makanya mulai nulis, nanti dijual di publik, siapa tahu bisa dapet uang banyak, terus uangnya dibelikan peyek. Kan kenyang.
            Nah begitulah teman, penjelasan semi-semi gak jelas tentang menulis dari saya. Semoga sedikit informasi ini bisa memotivasi diri kita semua, dan khususnya saya pribadi untuk menjadi lebih baik. Karena nasihat-nasihat yang saya berikan sebenarnya bukan untuk memperbaiki orang lain, melainkan diri sendiri. Mulut saya lebih dekat dengan telinga saya dibandingkan dengan telinga teman-teman, jadi omongan saya biar saya praktikkan terlebih dahulu. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
#NulisRandom2015 

0 komentar: