Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat malam
penduduk bumi yang sedang membaca tulisan saya ini. Kali ini saya akan membahas
tentang sesuatu yang disukai orang dewasa, terutama laki-laki. Eits...jangan
salah paham dulu ya, saya gak bakal bahas masalah hal-hal semacam itu kok. Ini dijamin tidak ada sangkut pautnya
dengan hal kayak gitu. You know what I mean kan? Hehe... Kali ini saya akan
membahas, NARUTO, yeeeeee...... ada yang tau, Naruto itu apa? Naruto adalah
jenis makanan yang berasal dari tepung terigu, dikasih irisan kecambah dan
wortel, kemudian di goreng. Apa itu? (weci). Skip aja deh, menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, Naruto tidak ada pengertiannya. Yaiya lah nyari definisi
Naruto kok di kamus bahasa Indonesia. Ups..sori kebanyakan bercanda, yauda arti
naruto akan saya jelaskan di paragraf selanjutnya ya, sampai disini dulu untuk
paragraf pertamanya. Bye........
Halo temans,
berjumpa lagi dengan saya. Oke langsung saja, Naruto adalah salah satu animasi
berseri yang diciptakan oleh orang Jepang bernama Masashi Kishimoto, tapi ini
bukan kartun ya, Naruto adalah Anime. Naruto mulai dirilis sejak 2009, komik
Naruto baru tamat pada tahun 2014. Sedangkan film serinya masih ada hingga saat
ini, dan akan terus berlanjut hingga tamat. Kali ini saya membahas Naruto
karena banyak sekali fans Naruto di Indonesia, bahkan ketika Naruto tamat pada
tahun 2014, para pecinta Naruto di Indonesia bahkan di negara lain merasakan
kesedihan. Namun anehnya, Naruto ini banyak diminati oleh orang dewasa
dibandingkan anak-anak. Sangat tidak wajar bukan? Yang dewasa lihat Naruto yang
penuh dengan fantasi, eh yang masih kecil malah lihat acara-acara binatang yang
ada di Indonesia.
Naruto telah
menemani para pecintanya selama kurang lebih 14 tahun, sangat lama bukan,
bahkan sinetron tersanjung kalah nih. Nah seperti yang saya bilang sebelumnya, fans
Naruto ini banyak dari kalangan dewasa. Kok bisa? Emangnya kenapa? Ini dia
penjelasannya:
·
Komik/film Naruto adalah berbentuk animasi, tak
heran jika banyak kalangan dewasa yang suka dengan Naruto karena jenis hiburan
ini adalah Animasi. Orang dewasa butuh tayangan animasi untuk mensegarkan
pikirannya setelah menjalani kehidupan yang nyata, jadi wajar jika mereka butuh
waktu untuk berfantasi bersama Naruto.
·
Naruto memang ditujukan bukan untuk anak kecil,
ya mungkin anak kecil boleh melihat Naruto, tapi dengan pengawasan orangtua,
karena jika anaknya tidak paham dengan ceritanya, bisa tanya orangtuanya. Hehehe...
kenapa Naruto ditujukan untuk kita-kita yang sudah dewasa? Pertama, mungkin
karena banyak adegan pertarungan (alasan klise). Kedua, isi cerita Naruto
sangatlah complicated sehingga
membutuhkan analisis yang tajam untuk mengikuti Naruto.
·
Naruto itu bukan animasi biasa, butuh pemikiran
dan pendalaman cerita agar kita memahami cerita yang dibangun Masashi tersebut.
Sehingga layak untuk kalangan dewasa, masalah yang ada dalam Naruto juga
bersifat masalah yang dewasa. Seperti : kerjasama tim, percintaan, pengorbanan,
pengabdian, dan lain-lain.
·
Naruto merupakan cerita yang bisa memotivasi,
banyak sekali quote bermutu yang bisa
kita dapatkan di setiap karakter yang ada dalam cerita Naruto. Inilah yang
membuat para kaum dewasa menyukainya, karena bisa mendapatkan motivasi yang
terkandung dalam cerita tersebut.
Nah itu dia
pandangan orang dewasa tentang Naruto. Tambahan lagi, kalau anda punya pasangan
yang suka lihat Naruto dan mungkin anda dicuekin gara-gara Naruto, jangan
cemburu, jangan marah. That is just Naruto meen, please, it cannot disturb your
relationship. Biarkan pasanganmu itu menikmati cerita Naruto, dia hanya ingin
melihat keseruan ceritanya. Dia tidak mencintai Naruto dan karakter yang lain,
kamu lah yang dicintainya karena kamu adalah pasangannya. Wes ta percaya sama
saya, Naruto itu gak mungkin kok ngrebut pasangan kalian.
Jadi sekian
dulu informasi kecil yang bisa saya beri kepada anda-anda semua, jika perlu
tambahan, silahkan ditambahi sendiri di kolom komentar ya. Sekian dari saya yang
suka dengan cerita Naruto dan mencintai kamu, iya kamu. Hahaha... selamat malam
dan,...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar: