Kalau ada mahasiswa yang sedang mendapat cobaan dalam menjalankan ibadah skripsinya, cara terbaik untuk lulus dalam cobaan terseb...

Laa Taghdob, Mahasiswa!




Kalau ada mahasiswa yang sedang mendapat cobaan dalam menjalankan ibadah skripsinya, cara terbaik untuk lulus dalam cobaan tersebut adalah dengan cara menyelesaikannya. Tapi, menyelesaikan skripsi tak selalu berjalan lancar dan semudah perkataan teman yang sudah lulus.
Ardi adalah sepupu Farid. Saat ini ia sedang menempuh semester sembilan, dan sedang menyelesaikan skripsinya. Saat itu, Ardi menemani Dullah di kampusnya, karena Dullah akan mengikuti seminar pendidikan di kampus Ardi.
Sebelum mengikuti seminar, Dullah sempat berbincang dengan Ardi perihal skripsi yang saat ini sedang dideritanya.
“Kalau tak lihat, kenapa kamu gak bisa seperti saudaramu, si farid itu?” Dullah iseng bertanya hal demikian.
“Ya gimana ya, beda kampus mas, beda fakultas, beda dosen. Hasilnya pasti beda.” Ardi menjawab dengan mudah.
“Tapi, di, sebenarnya masalah terbesar mahasiswa yang skripsian itu apa sih? Ya maklum, aku kan gak pernah kuliah.” Sahut Dullah.
“Masalah terbesar mahasiswa dalam skripsian itu satu mas. Ya skripsi itu sendiri. Tapi, sebenarnya skripsinya gak ribet mas. Dosen nya ituloh yang naudzubillah. Responnya bisa berminggu-minggu. Ketika ditemui di ruangan, sering ilang. Dihubungi pun selalu di jawab lama.” Ardi berkeluh kesah.
“Pasti dosennya sudah tua. Ya minimal lebih tua dari kamu lah ya.” Canda Dullah.
“Bener!!”
“Mengutip hadist Nabi Muhammad, di. Laa Taghdob, mahasiswa, walakal jannah. Jangan marah, mahasiswa.”
njengkelno mas.”
“Coba, bagian mana yang menjengkelkan. Dosen?” Tanya ullah.
“Iya, itu. Mau marah takut dosa, tapi dosen selalu menguji iman.”
“Mengutip hadist lagi, Laa taghdob, walakal jannah.”
“Itu terus mas hadistnya.”
“Karena memang itu yang pantas. Jangan marah, dan bagimu surga. Apa-apa yang seharusnya membuatmu marah, tahan dan jangan dimarahkan. Karena hadiahnya surga. Dan, apa-apa kesusahanmu saat ini, termasuk skripsi, jadikan do’a ke Allah sebagai tebusan agar masa depanmu lancar.”
“Tapi, kalau gak selesai-selesai skripsinya?”
“Loh, itu hanya perkara waktu. Selagi dosen masih hidup, pasti selesai. Berdo’a ke Allah, Ya Allah aku rela hidup susah seperti ini, menanggung cobaan-cobaan seperti sekarang ini, tapi hamba mohon, jadikan ini penyebab lancarnya masa depan hamba, untung-untung hingga anak-cucu hamba. Gitu kan adem. Lagipula, skripsi selesai atau tidak itu jangan menggantungkan dosen. Dosen hanya perantara saja. ia ada untuk menuntunmu, tapi bukan untuk mengatur keputusanmu. Jadi, mandirilah. Dan, jangan marah.”
“Insya Allah, mas. Target saya sih pertengahan tahun sudah selesai semua.”
“Aamiin. Laa taghdob mahasiswa, walakal wisuda.”
“Siap. Gak masuk ruangan seminar mas?” Tanya Ardi.
“Oh iya, Ya Allah.” Jawab Dullah sambil melihat jam tangan dan lalu bergegas menuju seminar.

0 komentar: