Selamat
pagi kawan-kawan,
Menindaklanjuti bahasan kita tempo hari itu yang tentang beasiswa LPDP, yuk kita bahas lagi lanjutan tentang beasiswa LPDP.
Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menggarisbawahi hal yang sangat penting, bahwasannya di seleksi administrasi, dua hal yang berkontribusi besar (memiliki poin besar) adalah; Nilai TOEFL/IELTS dan Essay. Jadi, maksimalkan kemampuan kalian untuk mengoptimalkan kedua hal tersebut.
Nah, agar lebih sistematis dan runtut, mari kita bahas kedua hal tersebut agar persiapan teman-teman juga maksimal. Untuk hal pertama, mari kita membahas mengenai TOEFL/IELTS.
Menindaklanjuti bahasan kita tempo hari itu yang tentang beasiswa LPDP, yuk kita bahas lagi lanjutan tentang beasiswa LPDP.
Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menggarisbawahi hal yang sangat penting, bahwasannya di seleksi administrasi, dua hal yang berkontribusi besar (memiliki poin besar) adalah; Nilai TOEFL/IELTS dan Essay. Jadi, maksimalkan kemampuan kalian untuk mengoptimalkan kedua hal tersebut.
Nah, agar lebih sistematis dan runtut, mari kita bahas kedua hal tersebut agar persiapan teman-teman juga maksimal. Untuk hal pertama, mari kita membahas mengenai TOEFL/IELTS.
1. TOEFL/IELTS
Untuk memenuhi kriteria LPDP, kita
diminta untuk melunasi atau menuntaskan tes kemampuan bahasa inggris kita baik
itu TOEFL ataupun IELTS. Berapa skor minimalnya? Berbeda-beda bro, tergantung
tujuan universitas kalian, Universitas Dalam Negeri atau Universitas Luar
Negeri. Tidak hanya itu, setiap universitas biasanya juga memiliki standar
nilainya masing-masing, jadi pastikan nilai tes TOEFL/IELTS anda sudah memenuhi
kriteria untuk universitas tujuan anda.
Nah, disini saya akan memberi
informasi tentang kriteria umum untuk TOEFL dan IELTS yang dibutuhkan LPDP.
a.
Untuk
Pendaftar Dalam Negeri
Pendaftar
Magister Dalam Negeri harus
memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa
Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) dengan skor sekurang-kurangnya TOEFL ITP® 500; TOEFL iBT® 61;
IELTS™ 6,0; TOEIC® 650;atau
TOAFL 500 bagi program studi
dan/atau Perguruan Tinggi Islam yang
mensyaratkan TOAFL sebagai syarat masuk.
b.
Untuk
Pendaftar Luar Negeri
Pendaftar
Magister Luar Negeri harus memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan
oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS
(www.ielts.org) dengan skor
sekurang-kurangnya TOEFL iBT®
80; IELTS™ 6,5; TOEIC® 800;atau
TOAFL 550 bagi program studi dan/atau Perguruan Tinggi Islam yang mensyaratkan TOAFL sebagai syarat masuk.
Udah jelas? Itu kriteria umum untuk bisa lolos
administrasi LPDP dalam hal TOEFL dan IELTS.
2. Essay
Nah, untuk essay ini, LPDP menyediakan
dua tipe essay yang harus kita tulis. Berikut kriteria dari LPDP:
a.
Menulis
rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.
b.
Menulis Statement of Purpose paling banyak 1.000 kata yang menjelaskan rencana kontribusi yang telah, sedang dan akan
dilakukan untuk masyarakat, lembaga, instansi, profesi,
atau komunitas.
Oke, kita akan membahas satu per-satu
dari dua essay yang dimaksudkan LPDP itu. Yang pertama adalah essay tentang
rencana studi. Dalam pembuatan essay untuk LPDP, tidak ada kriteria khusus
harus menggunakan font apa, margin berapa, dan berapa kata minimal dan maksimal
(kecuali essay statement of purpose). Jadi, untuk essay Rencana Studi, kita bebas
mengekspresikan dengan bahasa kita dan format yang kita buat sendiri.
Apa saja isi essay untuk Rencana Studi?
Dari judul saja kita sudah bisa
menebak, sebenarnya essay ini tentang apa? Tentang mantan kah, resep makanan
kah, atau tentang pengalaman putus saat lagi sayang-sayangnya kah. Sudah jelas
kan? Karena essay ini tentang Rencana Studi, maka di dalamnya kalian harus
menarasikan mengapa kalian ingin masuk universitas dan prodi tersebut,
relevansi prodi tersebut dengan mimpi kalian, kalau bisa juga rencana riset
kalian kedepan seperti apa, dan ketika sudah masuk di pilihan prodi tersebut,
apa impactnya untuk kalian.
Secara garis besar sih itu (kalau saya
dulu seperti itu), dan saran saya, jangan menggunakan bahasa yang sangat formal
seperti bahasa skripsi. Kalian bisa mengalir saja ketika menulis essay
tersebut. Santai saja bro…….
Sekarang essay statement of purpose. Apa
itu?
Essay ini adalah sebuah essay dimana
kita harus membagikan pengalaman atau cerita tentang kontribusi kita terhadap
Indonesia (instansi, masyarakat, profesi, dll). Kontribusi disini adalah
kontribusi yang telah kita capai, yang sedang kita capai, dan akan kita raih. Jadi
sangat runtut timeline nya.
Pengalaman saya dulu, saya menarik
garis besar aktifitas yang akan saya bagikan ini harus relevan dengan prodi
yang akan saya ambil. Jadi, kontribusi-kontribusi yang telah saya lakukan dalam
hal social-budaya (karena saya mengambil prodi tentang kebudayaan), kemudian
kontribusi yang saat ini sedang saya lakukan untuk bidang social-budaya, dan
rencana saya bagaimana kedepan saya bisa mengembangkan budaya Indonesia.
Nah, jika sudah runtut seperti itu,
akan sangat mudah jika kita menyambungkan poin tersebut dengan tujuan
universitas dan prodi saya. And for your information, jika kita sudah
memberikan hal yang mengkerucut seperti ini, akan menguntungkan kita saat
seleksi wawancara bro.
Jadi seperti itu, nah untuk kali ini
cukup dua hal itu saja ya, jika masih ada yang ingin ditanyakan, silahkan komen
saja atau bisa langsung kirim e-mail saya. Sukses bro….
0 komentar: